Selasa, 17 Maret 2015

Tugas dan Tulisan(1) kreativitas dan keberbakatan



Tugas 1

1.     Definisi konseptual kreativitas
Konsep tentang kreativitas termasuk konsep yang luas dan kompleks sehingga sulit merumuskan secara tepat apa yang dimaksud dengan kreativitas tersebut, berikut dikemukakan definisi kreativitas dari para ahli atau peneliti yang pernah membahas masalah tersebut.
Freedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.
Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Berbeda pula dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.


2.     Definisi Operasional Kreativitas
Operasional Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam perfikir, serta kemampuan untuk mengolaborasi (mengembangkan,memperkaya,memperinci suatu gagasan). (Munandar SCU,107)

3.     Definisi kreativitas menurut Clark
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan:
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi “(Basic function of thinking , feelings , sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986)

4.     Teori Kreativitas menurut :
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi3, yaitu:
1.     Teori Psikoanalisis
2.     Teori Humanistik
3.     Teori Cziksentmihalyi
Penjelasan teori :
1.     Teori Psikoanalisis

Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

a)    Teori Freud
Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
b.   Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiringmemunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)
c.      Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

2.     Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
a.      Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
-         Kebutuhan fisik/biologis
-         Kebutuhan akan rasa aman
-         Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-         Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
-         Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
-         Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila  bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
b.     Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
-         Keterbukaan terhadap pengalaman
-         Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
-         Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi

3.     Teori Cziksentmihalyi
-         Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
-         Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
-         Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat.
-         Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
-         Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.

Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a.      Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.
b.     Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
c.      Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d.     Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas.
Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
e.      Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.       Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g.      Pribadi kreatif  menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
h.     Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian  karya mereka.
i.        Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.

Tulisan 1
a.      Artikel tentang produk yang sedang booming serta tanggapannya!

Dompet tas etnik merupakan produk yang sedang booming saat ini, trend baru bagi kalangan wanita indonesia yang mulai sadar akan pentingnya menggunakan produk-produk buatan dalam negeri. Dengan memakai produk asli buatan indonesia maka kita akan semakin bangga dan mempunyai identitas sebagai masyarakat yang cinta tanah air.
Dompet etnik ini di desain dengan motif yang unik dan mempunyai nilai
seni yang tinggi disertai fungsi yang lengkap sebagai tempat barang-barang berharga anda. Dengan ke istimewaan tersebut maka dompet etnik ini akan menjadi dompet yang sangat digemari semua wanita dari berbagai macam kalangan.
Hal ini membuktikan sesungguhnya banyak kreatifitas yang unik,menarik dan bermanfaat bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain, untuk mencari penghasilan ataupun memakai hasil kreatifitasnya.  Memang menciptakan hal hal baru bukanlah hal yang mudah tetapi kalau kita tidak mencoba, bagaimana kita bisa melihat bakat atau kemampuan kita dalam berkreatifitas. Dalam produk tas etnik ini juga terlihat kreatifitas suatu bangsa yang lebih berkembang dan tidak bergantung dengan Negara lain.
Kesimpulannya : Lebih baik menciptakan sesuatu yang baru menggunakan kreatifitas sendiri dibanding memakai produk-produk luar negeri yang bisa memudarkan kreatifitas dan budaya suatu bangsa.

b.     “ Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan,terutama setelah berlalunya masa anak-anak “

Menurut saya benar karena, banyak dari faktor faktor lingkungan sekitar yang membuat anak laki-laki lebih menujukkan kreativitasnya dibandingkan anak perempuan.
·        Faktor yang pertama dari lingkungan keluarga, anak laki-laki diberikan kesempatan untuk tumbuh kembang secara mandiri dengan lebih diberikan kebebasan dalam beraktivitas atau melakukan hal hal yang baru yang bersifat positif, beda dengan halnya anak perempuan yang diperlakukan dengan hati-hati oleh orang tuanya,karena banyak ketakutan-ketakutan dalam pemikiran orangtua akan hal-hal yang terjadi pada anak perempuannya. sehingga untuk menunjukkan kreativitasnya anak perempuan lebih minim dibandingkan anak laki-laki.
·        Faktor yang kedua adalah dalam lingkungan bermain atau teman-teman sebaya, menurut pandangan saya yang saya lihat dalam lingkungan bermain atau teman-teman sebaya pada anak laki-laki cenderung berbeda dengan lingkungan bermain atau teman teman sebaya pada anak perempuan. Anak laki-laki lebih ekstrim dalam melakukan segala hal dan berani untuk bertindak serta menyelesaikan masalah dengan kreatifitasnya sendiri dalam lingkungan bermain bersama dengan teman teman sebayanya. Beda halnya dengan anak perempuan mereka lebih memilih lingkungan dan teman teman bermain yang aman dan nyaman yang tidak terlalu membahayakan bagi dirinya dan biasanya lebih memilih menyelesaikan masalah dalam suatu kelompok hal ini yang membuat kreatifitas pada anak perempuan tidak terlihat besar. Dalam suasana seperti itulah bisa terlihat bagaimana kreatifitas anak laki-laki dan anak perempuan.

Itulah sedikit faktor-faktor yang saya lihat dilingkungan sekitar dalam menunjukkan  kreatifitasnya bagi anak laki-laki dan anak  perempuan.