Tugas 1
1. Definisi
konseptual kreativitas
Konsep
tentang kreativitas termasuk konsep yang luas dan kompleks sehingga sulit
merumuskan secara tepat apa yang dimaksud dengan kreativitas tersebut, berikut
dikemukakan definisi kreativitas dari para ahli atau peneliti yang pernah
membahas masalah tersebut.
Freedam
(1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia,
menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan
asli.
Woolfook
(1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Guilford
(1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen,
berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Berbeda
pula dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan
kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan
product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person)
yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.
2. Definisi
Operasional Kreativitas
Operasional
Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas), dan originalitas dalam perfikir, serta kemampuan untuk
mengolaborasi (mengembangkan,memperkaya,memperinci suatu gagasan). (Munandar
SCU,107)
3. Definisi
kreativitas menurut Clark
Clark
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,
mengemukakan:
Kreativitas
merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu
sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu berfikir, merasa, menginderakan
dan intuisi “(Basic function of thinking , feelings , sensing and intuiting)”
(Jung 1961, Clark 1986)
4. Teori
Kreativitas menurut :
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas
dapat dibedakan menjadi3, yaitu:
1. Teori Psikoanalisis
2. Teori
Humanistik
3. Teori
Cziksentmihalyi
Penjelasan teori
:
1. Teori
Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
a) Teori Freud
Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan (defence
mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan
menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab
utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi
sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
b. Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
seiringmemunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif
menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam
pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan
untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah
serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah
dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya
ego (Regression in The Survive of The Ego)
c. Teori Carl
Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran
kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas
tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni
dan karya-karya baru lainnya.
2. Teori
Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis
tingkat tinggi.
Teori
Humanistik meliputi:
a. Teori Maslow
Abraham
Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang
menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan
tersebut adalah:
-
Kebutuhan fisik/biologis
-
Kebutuhan akan rasa aman
-
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-
Kebutuhan akan
penghagaan dan harga diri
-
Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
-
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat
Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat
kaitannya dengan kreativitas. Bila
bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan
dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan
ilham (flash of insight)
b. Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif,
yaitu:
-
Keterbukaan terhadap pengalaman
-
Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation)
-
Kemampuan untuk
bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat
baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya
kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga
merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi
3. Teori
Cziksentmihalyi
-
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi
genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya
peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah
menjadi pemusik.
-
Minat pada usia dini
pada ranah tertentu
Minat menyebabkan
seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai
kemahiran dan keunggulan kreativitas.
-
Akses terhadap suatu bidang

-
Access to a field
Kemampuan berkomunikasi
dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang
digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja
sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan
pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
-
Orang-orang kreatif
ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri
terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
Ciri-ciri Kepribadian
Kreatif menurut Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang
seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a.
Pribadi kreatif
mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja
berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks,
tergantung situasinya.
b. Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga
naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti
anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan
emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.
c.
Ciri paradoksal ketiga
berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun
tetap bertumpu pada realitas.
Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan
diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
e.
Pribadi kreatif
menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.
Orang kreatif dapat
bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g.
Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini
psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender
(maskulin-feminin)
h. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila
menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.
i.
Sikap keterbukaan dan
sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak kritik dan
serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar biasa.
Tulisan 1
a.
Artikel tentang produk yang sedang
booming serta tanggapannya!
Dompet etnik
ini di desain dengan motif yang unik dan mempunyai nilai
seni yang tinggi disertai fungsi yang lengkap sebagai tempat barang-barang berharga anda. Dengan ke istimewaan tersebut maka dompet etnik ini akan menjadi dompet yang sangat digemari semua wanita dari berbagai macam kalangan.
seni yang tinggi disertai fungsi yang lengkap sebagai tempat barang-barang berharga anda. Dengan ke istimewaan tersebut maka dompet etnik ini akan menjadi dompet yang sangat digemari semua wanita dari berbagai macam kalangan.
Hal
ini membuktikan sesungguhnya banyak kreatifitas yang unik,menarik dan
bermanfaat bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain, untuk
mencari penghasilan ataupun memakai hasil kreatifitasnya. Memang menciptakan hal hal baru bukanlah hal
yang mudah tetapi kalau kita tidak mencoba, bagaimana kita bisa melihat bakat
atau kemampuan kita dalam berkreatifitas. Dalam produk tas etnik ini juga
terlihat kreatifitas suatu bangsa yang lebih berkembang dan tidak bergantung
dengan Negara lain.
Kesimpulannya
: Lebih baik menciptakan sesuatu yang baru menggunakan kreatifitas sendiri
dibanding memakai produk-produk luar negeri yang bisa memudarkan kreatifitas
dan budaya suatu bangsa.
b.
“ Anak laki-laki menunjukkan
kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan,terutama setelah berlalunya
masa anak-anak “
Menurut saya benar karena, banyak dari faktor faktor lingkungan sekitar
yang membuat anak laki-laki lebih menujukkan kreativitasnya dibandingkan anak
perempuan.
·
Faktor yang pertama dari lingkungan
keluarga, anak laki-laki diberikan kesempatan untuk tumbuh kembang secara
mandiri dengan lebih diberikan kebebasan dalam beraktivitas atau melakukan hal
hal yang baru yang bersifat positif, beda dengan halnya anak perempuan yang
diperlakukan dengan hati-hati oleh orang tuanya,karena banyak ketakutan-ketakutan
dalam pemikiran orangtua akan hal-hal yang terjadi pada anak perempuannya. sehingga
untuk menunjukkan kreativitasnya anak perempuan lebih minim dibandingkan anak
laki-laki.
·
Faktor yang kedua adalah dalam
lingkungan bermain atau teman-teman sebaya, menurut pandangan saya yang saya
lihat dalam lingkungan bermain atau teman-teman sebaya pada anak laki-laki
cenderung berbeda dengan lingkungan bermain atau teman teman sebaya pada anak
perempuan. Anak laki-laki lebih ekstrim dalam melakukan segala hal dan berani
untuk bertindak serta menyelesaikan masalah dengan kreatifitasnya sendiri dalam
lingkungan bermain bersama dengan teman teman sebayanya. Beda halnya dengan
anak perempuan mereka lebih memilih lingkungan dan teman teman bermain yang
aman dan nyaman yang tidak terlalu membahayakan bagi dirinya dan biasanya lebih
memilih menyelesaikan masalah dalam suatu kelompok hal ini yang membuat kreatifitas
pada anak perempuan tidak terlihat besar. Dalam suasana seperti itulah bisa
terlihat bagaimana kreatifitas anak laki-laki dan anak perempuan.
Itulah sedikit faktor-faktor
yang saya lihat dilingkungan sekitar dalam menunjukkan kreatifitasnya bagi anak laki-laki dan anak perempuan.
http://www.malang.indonetwork.co.id/result.html?search_for=&search_cat=suppliers&subcat=Houp&owner=328847 16/3/2015, 20.43 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar