Tugas
ke-1
TEORI
KEPRIBADIAN SEHAT
Nama : Tri
Noviyanti
Kelas : 2PA14
NPM : 1A514839
Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu
yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia pada tahun 1890-an. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis”
berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis
Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi
basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam
psikologi.
Teori yang
dihasilkan oleh psikoanalisa
Freud berhasil mengembangkan teori
kepribadian yang membagi struktur mind ke dalam tiga bagian yaitu:
a) consciousness (alam sadar)
b) preconsciousness (ambang sadar) dan
c) unconsciousness (alam bawah sadar).
Unconsciousness adalah yang paling
dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan
gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis
yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara
conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan
saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian
yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Struktur kepribadian Freud dan
menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
- Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
- Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.
- Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral.
Aliran Behavioristik
Teori
Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting.
- Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
- Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
- Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan
adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa
respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut watson yang sangat besar
masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner. Aliran ini
memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu
pengkondisian. Ini menganggap manusia yang meberikan respon positif yang
berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia di anggap tidak memiliki sikap diri
sendiri.
Jadi menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan
respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia
sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya
dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik:
- Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
- Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
- Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
- Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak
dari psikologi Humanistik. Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat,
individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya
sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada
masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang
baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri,
bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan
keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi
kebutuhannya.
Kepribadian
yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2)
Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak
berbahaya.
3)
Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara
tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4)
Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5)
Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar
orang.
6)
Memikul tanggung jawab.
7)
Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
Pendapat Allport
Secara umum teori Allport memberi
definisi yang positif terhadap manusia.“Kepribadian manusia menurut Allport
adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya”. Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis
adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa
seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan
teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Ciri- ciri Kepribadian yang Matang
Menurut Allport :
Menurut Allport, faktor utama
tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan
selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi
fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang
menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
·
Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
·
Kemampuan
diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
·
Kemampuan
merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang
lain, Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan
compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan
setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi
berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan
seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain,
objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki
keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan
tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan
humor
Kemampuan diri untuk objektif dan
memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa
tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada
keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari
semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat
agama. Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan
aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa
saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
Pendapat Carl Rogers
Konsep pokok
dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga dapat
dikatakan self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Carl
Rogers mendeskripsikan the self atau self-structure sebagai
sebuah konstruk yang menunjukan bagaimana setiap individu melihat dirinya
sendiri.
Ideal Self adalah keadaan diri
individu yang ingin dilihat oleh individu itu sendiri atau apa yang ingin
dicapai oleh individu tersebut.
Bila
seseorang, antara “self concept”nya dengan organisme mengalami
keterpaduan, maka hubungan itu disebut kongruen (cocok) tapi bila sebaliknya
maka disebut Inkongruen (tidak cocok) yang bisa menyebabkan orang mengalami
sakit mental, seperti merasa terancam, cemas, defensive dan berpikir kaku serta
picik. Sedangkan ciri-ciri orang yang mengalami sehat secara psikologis (kongruen),
dalam Syamsu dan Juntika (2010:145) disebutkan sebagai berikut :
- Seseorang mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya secara objektif
- Terbuka terhadap semua pengalaman, karena tidak mengancam konsep dirinya
- Mampu menggunakan semua pengalaman
- Mampu mengembangkan diri ke arah aktualisasi diri (fully functioning person).
Pendapat Erich Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia,
subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif ,
yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan
orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan
penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan
menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap
umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons
intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi
tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang
dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut Fromm, orang yang
berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
- Mampu mencintai dan dicintai.
- Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
- Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
- Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
- Memiliki watak sosial yang produktif.
Pendapat Abraham Maslow
Abraham
Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat
mengaktualisasikan dirinya. Individu yang sehat adalah individu yang dapat
mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan
diri secara optimal. Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang
mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Syarat untuk
dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan
yang diatas.
Meta Needs
Meta
needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah
mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut
kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri
dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan
berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Deficiency Needs
Sedangkan Deficiency
needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi
kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan
ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini
meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga
diri.
Ciri-ciri Actualized People
- Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
- Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
- Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
- Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
- Mempunyai kebutuhan akan privasi.
- Memiliki kemandirian.
- Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
- Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
- Memiliki keterikatan sosial.
- Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
- Memiliki sikap yang demokratis
- Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
- Memiliki rasa humor yang filosofis.
- Mempunyai kreativitas
- Tidak memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
Sumber :
Sumber
:Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Siswanto. 2007. Kesehatan
Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi Sunaryo. 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar